Keterbatasan akan membuatku lebih meresapi cintamu.
Archive for the Category ◊ Uncategorized ◊
Lelaki itu duduk bersandar di kursi goyangnya. Menatap kosong ke halaman depan. Living the day as it comes. Di senja kehidupan seorang manusia, apa lagi yang hendak dikejar? Semua kenikmatan dunia telah direguk. Ambisi pupus. Angan-angan pupus. Dunia cuma segini saja. Anak-anak sudah beranjak besar. Sibuk dengan urusan dan keluarganya masing-masing. Cucu hanya sesekali datang terutama di Hari Raya. Tidak hanya di kubur kita sendirian. Di sini pun, hawa kesendirian itu sudah terasa.
Beruntung yang masih ditemani pasangan hidup. Cerita duka dan bahagia bisa dibagi bersama. Menggali nostalgia saat dulu membesarkan Buyung dan Upik. Ada saat senang ada saat susah. Semua pasti berlalu. Tidak ada yang abadi.
Lelaki itu terkantuk di kursi goyangnya. Entah jam berapa ini dia tak tahu. Hanya azan jadi penanda waktu baginya. Waktunya bertemu Tuhan!
Wahai Diri, tak ada yang abadi di dunia ini. Tak ada yang bisa menjadi pegangan kecuali Dia Ta’ala. Allahu Ashshomad lam yalid wa lam yuulad. Tiada yang ada di dirimu adalah milik sejatimu. Semua adalah pemberian yang Dia ijinkan untuk sampai kepadamu. Maka kembalilah pada-Nya. Mohon ampunlah. Jalani jalan sunyi menuju-Nya. Menangislah. Basuhlah kekotoran jiwa karena dosa dengan tangismu. Serahkan semua pada-Nya. Tuhan yang tak akan membiarkan hamba-Nya kembali dengan tangan kosong.
Al-Qur’an adalah jawaban dari segala. Masalah apapun, jawabannya seringkali bisa ditemukan di sembarang ayat yang kita baca. Ketepatan itu tetiba menimbulkan klik di hati. Selasa, 14 Juli lalu itu yang kualami. Baru membuka Qur’an dan Kalam Allah itu seperti berbicara langsung ke hati. Bacaanku dimulai dari Surat An-Nahl (16) ayat 1. “Ketetapan Allah pasti datang maka janganlah kamu meminta agar dipercepat (datangnya). Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.”
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Ampuni kasihani Ya Allah…
Begitu terus berulang-ulang.
Ahad, 19 Juli 2020

