Warning: Constant DB_COLLATE already defined in /home/u635756005/domains/nurulnoer.com/public_html/wp-config.php on line 75
nurulnoer.com » Uncategorized

Archive for the Category ◊ Uncategorized ◊

12 Mar 2020 Pelajaran dari Surat Ar-Rahman
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Tulisan ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan Matrikulasi Grup WhatsApp Nouman Ali Khan Indonesia

Video ini adalah potongan singkat dari ceramah yang disampaikan Ustadz Nouman di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2013.

Allah memulai Surat Ar-Rahman dengan kata “Ar-Rohman” (Yang Maha Pengasih) dan “‘allamal Qur-aan” (yang mengajarkan Qur’an) di ayat kedua. Bagi yang mengerti Bahasa Arab pasti mengetahui bahwa dua kata itu adalah satu-kesatuan dalam satu kalimat. Lalu kenapa Allah memecahnya menjadi 2 ayat?

Salah satu alasannya adalah sebagaimana tertuang dalam Surat Shaad (38) : 29 yaitu Qur’an adalah kitab yang diturunkan supaya manusia dapat berpikir mendalam tentang ayat-ayat-Nya. Allah ingin agar kita berpikir mendalam tentang kata Ar-Rahman. Allah ingin memberi penekanan pada kata ini dengan menjadikannya satu ayat tersendiri.

Ar-Rahmah sering diartikan The Most Merciful dalam Bahasa Inggris. Padahal penggunaan kata ‘mercy’ kurang begitu tepat. Mercy tidak sama dengan kata ‘Rohmah’.

Arrohmah dalam Bahasa Arab berasal dari beberapa kata. Salah satunya dari kata Ar-Rahm yaitu rahim seorang ibu. Seorang bayi aman terjaga dalam rahim ibunya. Ini menggambarkan hubungan manusia dengan Allah. Bayi tidak tahu siapa ibunya. Bayi belum mencintai ibunya, tapi ibu mencintai anaknya bahkan sejak dalam kandungan. Rela melindungi dan menjaga anaknya dari bahaya. Kata ‘mercy’ dimaknai sebagai belas kasihan dalam Bahasa Inggris. Misalnya polisi mau menilang anda, lalu urung melakukannya, maka polisi itu dikatakan show some mercy. Jadi kata mercy kadang dikaitkan dengan hukuman. Tapi kata rahmah tak ada kaitannya sama sekali dengan hukuman. Rahmah berarti perhatian penuh dan cinta. Seseorang yang punya Rahmah kepadamu memperlakukanmu dengan kasih sayang, kelembutan dan ingin mempermudahmu dalam segala urusan. Ketika Allah menyebut diri-Nya Ar-Rahmaan, Dia menyatakan Dia cinta kepadamu, Dia peduli kepadamu, Dia mengerti bahwa manusia adalah makhluk lemah yang harus diurus dengan hati-hati. Allah akan mengurus semua persoalan yang manusia hadapi. Allah tak akan meninggalkan kita sendiri. Allah tak anak menelantarkan kita sebagaimana seorang ibu tak akan menelantarkan anaknya. Wa liLlahi al matsalul a’laa.

09 Mar 2020 Intellectual Humility
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Tulisan ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan Martikulasi Grup WhatsApp Nouman Ali Khan Indonesia

Nasihat ini disampaikan Ustadz Nouman terutama sekali untuk para pemuda yang sedang semangat menuntut ilmu dan belajar dan berusaha berkontribusi di masyarakat. Yaitu untuk tetap rendah hati terutama dalam hal intelektual.

Allah bersabda di Surah Yusuf ayat 76: “Dan di atas setiap orang yang punya pengetahuan, ada orang yang (lebih) tahu (‘aliim).” Dan tentunya di atas semua ada Allah Yang Maha Ilmu.

Pengalaman Ustadz Nouman dulu ketika masih sangat muda, ia dan teman-teman belajar di sebuah program, mencatat dan mengambil referensi, mereka langsung merasa tahu dan merasa bisa mendebat orang lain tentang suatu hal. Seolah mereka mempelajari ilmu untuk menjatuhkan seseorang. Ilmu yang mereka dapat justru menambah arogansi ke dalam diri mereka. Hati-hatilah! Ini adalah perilaku orang yang tidak beriman. Mereka mengutamakan gelar daripada ilmu itu sendiri. Pengetahuan agama seharusnya, semakin ia bertambah, semakin rendah hati pemiliknya. Bukan malah membuat semakin mudah menghakimi. Misalnya berkomentar tentang ulama ini itu sesat. Kalau ada pendapat ulama tertentu yang tidak kita setujui, kita tidak berhak dan layak mengomentari mereka karena: Pertama, kita tidak punya kapasitas ilmu untuk itu.

Ustadz Nouman sendiri untuk harus mempelajari 28-29 tafsir untuk mendalami sebuah ayat Qur’an. Untuk perkara hadits, ia diam karena sadar tidak punya kapasitas untuk membahasnya. Ia tidak paham soal sanad, konteks apa, mengapa, dan di mana hadits itu turun, juga bagaimana ijma’ sahabat Nabi SAW dan ulama mengenai hal itu. Jadi kalau ada yang baru belajar secuil hadits dari kitab Bukhari dan hanya belajar terjemahannya, lalu mendebat seseorang tentang ini, sungguh suatu sikap yang disrespek kepada Sunnah Nabi SAW.

Kedua: Kita tidak paham bahasa Arab.
Ada siswa yang datang ingin belajar kepada Imam Syafi’i ra dan Beliau berkata: “Hal yang paling kutakutkan dari para pencari ilmu adalah mereka yang belum mempelajari nahwu lalu mengatasnamakan suatu perkataan atas Nabi SAW dan berdusta atasnya dengan sengaja.”

Imam Syafi’i menghabiskan sepertiga hartanya untuk mempelajari Bahasa Arab dan dua pertiga hartanya untuk mempelajari Hadits dan pada akhirnya Beliau berkata jua: “Andai kuhabiskan hartaku yang duapertiga juga untuk belajar Bahasa Arab.” Demikian besarnya perhatian Beliau dalam belajar Bahasa Arab yang luar biasa kaya ini. Beliau tidak mau para pencari ilmu ini jatuh ke dalam golongan yang dikatakan Nabi SAW: “Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja sudah menjamin tempat baginya di neraka.” Imam Syafi’i takut mengajari mereka Hadits, karena tahu mereka, orang Arab ini, tidak punya cukup pengetahuan Bahasa Arab untuk belajar Hadits. Dan sekarang di zaman ini, kita hanya mencari Hadits dari Google, membaca terjemahannya, lalu merasa paling tahu?? Kita tidak tahu apa-apa tentangnya, tapi merasa kayak untuk bicara atas nama Sunnah. Ini tindakan yang arogan, bukan demi agama. Jangan terpedaya!

Jika ingin serius mempelajari sesuatu, maka bersungguh-sungguhlah! Jangan belajar dengan tujuan untuk berdebat dengan orang lain. Instrospeksilah motivasi untuk belajar. Engkau mungkin menyembunyikan arogansimu dari orang lain, tapi kau tidak dapat menyembunyikannya dari Allah.

Terakhir, jangan berkomentar buruk tentang seorang ulama. Adab orang yang berilmu biasanya mendoakan ulama terlebih dahulu baru menyatakan ketidaksetujuan atas pendapat mereka. Karena mereka sadar benar-benar tidak tahu bagaimana kedudukan seseorang di mata Allah.

27 Feb 2020 Quote 3
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Duhai singkatnya hidup di dunia ini
Sekejap ada lalu tiada
Apa yang dianggap penting hari ini
Esok bisa jadi tiada arti

Allah ampuni hamba
Yang utamakan dunia dari akhirat
Seolah hidup selamanya

17 Feb 2020 Quote 2
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Kurasa pada akhirnya, kita harus menciptakan surga kita sendiri, tak peduli bagaimanapun keadaan di luar sana. Seperti cerita gadis kecil miskin dan korek api yang merasakan kehangatan makan malam keluarga di malam dingin bersalju dalam mimpinya. Dunia boleh kejam, tapi dia menciptakan surganya sendiri.

08 Feb 2020 Quote 1
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Jujur pada diri sendiri adalah cara terbaik bicara pada dunia.