Sabtu, 14 Juni lalu aku berkesempatan nonton Mission Impossible: The Final Reckoning di Cinepolis. Setelahnya jadi penasaran mengulik film-film lama IM. Ada beberapa yang sudah kutonton tapi lupa betul bagaimana jalan ceritanya. Ternyata seluruhnya ada 8 film yang dibintangi Tom Cruise sebagai agent Ethan Hunt.

Tulisan ini sebenarnya bukan hendak membahas film. Cuma kepikiran aja panjangnya rentang waktu dari film pertama tahun 1996 sampai ke film terakhir di 2025 (29 tahun lho!). Dari zaman Tom Cruise masih muda kinyis-kinyis berusia 34 tahun, sampe dia udah kelihatan tuanya di usia hampir 63 tahun. Dulu mungkin ga terpikir olehnya bikin installment movie segitu banyak. Tapi satu demi satu dibikin. Tahun 1996, 2000, 2006, 2011, 2015, 2018, 2023, dan akhirnya 2025.

Karya demi karya tercipta. Dibuat dengan sebaik-baiknya. Banyak yang sukses blockbuster tapi ada juga yang kurang sukses. Begitulah hidup. Hari demi hari dijalani saja satu per satu. Bagaimana ke depan kita ga pernah tahu. Eh tiba-tiba udah nyampe puluhan tahun aja. Apa yang terjadi di masa lalu jangan pernah disesali karena itulah yang membentuk kita di masa kini.

Baru saja membaca pengalaman beberapa ibu dalam menjalani hidup kesehariannya. Membaca jatuh bangun mereka dalam membesarkan anak: sedari bayi, balita sehingga Si Anak agak besar. Teringat pengalaman sendiri mengurus anak-anak dari bayi: 7 anak. Sekarang rasanya sudah tidak terlalu repot. Tidak ada lagi episode bergadang menggendong menyusui. Bersyukur semua sudah bisa terlewati dan kalau dirasa-rasa sepertinya bukan karena aku hebat siy. Tapi memang banyak pertolongan Allah. Sepertinya rejekiku dapat anak-anak yang mudah, sehat, tidak rewel. Ketika mereka besar juga mereka jadi anak-anak yang baik yang penurut, ga bikin ulah dan mudah dibesarkan tanpa masalah berarti. Alhamdulillah. Sekali lagi, semua bukan karena aku. Aku rasanya jadi ibu yang begini-begini saja. Memang semua karena pertolongan Allah semata.

Sejatinya, tiap waktu dalam hidup ini adalah sebuah titik keputusan. Hendak berbuat apa, hendak ke mana, hendak berpikir dan merasa apa. Ada keputusan yang akibatnya panjang sekali, ada yang efeknya hanya sekejap. Sekedar salah memilih makanan mungkin hanya membuatmu sakit perut dan sembuh keesokan hari. Kalau aku introspeksi diri, banyak keputusanku dalam menjalani hari yang masih jauh dari jalan mendekatkan diri kepada Allah. Sholat masih suka menunda-nunda. Kalau sudah rebahan dan scrolling HP rasanya malas berbuat sesuatu yang lebih berguna. Astaghfirullah. Berlaku semena seolah waktu dalam genggaman. Padahal tau hidup ini hanya sementara dan semua akan dimintai pertanggungjawaban tapi kok masih banyak santainya. Ampuni hamba ya Allah. Tarik hamba secara sempurna ke arah-Mu.

Rasa itu ya rasa. Rasa yang tak bisa dihilangkan dengan cara merasa-rasa. Dirasakan saja sehingga memudar rasanya. Rasa itu menipis lalu menghilang. Kadang menjadi kebal karena terlalu terbiasa merasakan itu.

Kadang-kadang kepedihan terasa lebih baik dibanding mati rasa.