Warning: Constant DB_COLLATE already defined in /home/u635756005/domains/nurulnoer.com/public_html/wp-config.php on line 75
nurulnoer.com » Uncategorized

Archive for the Category ◊ Uncategorized ◊

10 May 2022 Koko Putih
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Hari Raya kali ini aku harus mengambil alih tugas menyetrika asisten yang minta izin untuk memperpanjang liburnya karena ada keperluan ke luar kota. Aku berjibaku dengan bertumpuk-tumpuk pakaian yang belum disentuh berhari-hari. Sampai tiba ketika tanganku menyentuh sebuah koko putih yang warnanya berubah tak sebening dulu. Sudah putih keruh warnanya. Lalu terkilas tahun-tahun yang telah kami lalui bersama yang seolah menyadarkan: “Oh, telah sekian lama kami bersama…”

Betapa kenangan pada seseorang bisa bangkit begitu saja karena barang yang kita pegang, bau yang kita hirup, lagu yang kita dengar, foto yang kita lihat.

Ingatan itu lalu bercampur dengan endapan kesedihan kemarin malam. Membuat mata sedikit basah dan dada sedikit sesak.

Koko putih itu, dan banyak hal lainnya, adalah saksi perjalanan hidup kita bersama.

#cerita Jum’at lalu yang baru sempat kutulis#

10 May 2022 Roller Coaster
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Di taman hiburan, aku amat suka menaiki wahana yang menguji adrenaline. Rasanya seru walaupun ngeri. Kemarin kala menekuri perasaan yang naik turun seperti roller coaster aku berpikir, dengan safety belt atau pengamanan yang man-made saja aku bisa merasa aman jungkir balik dan terbolak-balik naik turun menaiki wahana. Bukankah sepatutnya aku merasa jauh lebih aman mempercayakan hidupku pada Yang Empunya jiwa manusia, yang menggenggam jiwa manusia dan mencengkram ubun-ubunnya? Sehingga walaupun hidupku terbolak-balik sedemikian rupa, aku tetap yakin bahwa ada Dia yang menjaga dan memeliharaku?

28 Apr 2022 Pilihan Hidup
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Ada pepatah mengatakan: “Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu.” Tepat sekali. Siapa yang tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Manusia itu makhluk yang complicated. Rumit. Tak tertebak. Terlalu banyak faktor yang mempengaruhi pilihan manusia atas suatu keputusan tertentu.

Contohnya pilihan hidup yang dipilih suamiku. Dulu ia sempat bilang tak akan melangkah lebih jauh tanpa izinku. Walaupun izin bukanlah syarat sah perkara itu. Tentu saja ada pergulatan batin yang sengit dalam diriku. Walaupun kebanyakan orang menyatakan keheranan atas pilihanku, tapi aku punya alasan sendiri. Bila aku tak mengizinkan, apa lantas hidupku jadi lebih tenang? Belum tentu. Mungkin saja pikiranku dipenuhi prasangka macam-macam ini itu. Bagaimana mereka di belakangku. Bagaimana kedudukanku sebenarnya di hatinya. Bagaimana perasaan suami saat aku menolak menerima petunjuk yang diterimanya. Aku membayangkan serangkaian what if dari sekian banyak kemungkinan pilihan. What if I chose this one instead of that one?

Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil posisi yang jelas bagi diriku. Setidaknya aku berproses untuk menerima dengan lapang karena semuanya terbuka dan atas seizinku. Aku belajar menerima dan merasa puas dengan apa yang memang jadi bagianku. Aku fokus dengan apa yang menjadi bagianku. Aku fokus dengan apa yang memang kumiliki. Ketimbang gamang dan terombang-ambing dalam ketidakjelasan status. Terjebak dalam prasangka dan ilusi liar yang kuciptakan sendiri.

Ketentuan Allah, tak ada yang dapat menolak. Justru aku mengharapkan banyak keberkahan karena taat pada ketentuan Allah. Sehingga bagaimanapun pandangan orang di luar sana, aku tetap merasakan kebahagiaan di dalam sini.

27 Apr 2022 Saat Tiada
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

I stood by your bed last night; I came to have a peep.
I could see that you were crying; you found it hard to sleep.
I spoke to you softly as you brushed away a tear,
“It’s me, I haven’t left you, I’m well, I’m fine, I’m here.”
I was close to you at breakfast, I watched you pour the tea,
You were thinking of the many things and memories of me.
I was with you at the shops today; your arms were getting sore.
I longed to take your parcels, I wish I could do more.
I was with you at my grave today; you tend it with such care.
I want to re-assure you, that I’m not lying there.
I walked with you towards the house, as you fumbled for your key.
I gently put my hand on you; I smiled and said, “it’s me.”
You looked so very tired, and sank into a chair.
I tried so hard to let you know, that I was standing there.
It’s possible for me, to be so near you everyday.
To say to you with certainty, “I never went away.”
You sat there very quietly, then smiled, I think you knew…
in the stillness of that evening, I was very close to you.
The day is over… I smile and watch you yawning
and say “good-night, God bless, I’ll see you in the morning.”
And when the time is right for you to cross the brief divide,
I’ll rush across to greet you and we’ll stand, side by side.
I have so many things to show you, there is so much for you to see.
Be patient, live your journey out…then come home to me.~

~Author Unknown

Just found this beautiful writing in Facebook. Can’t imagine losing the loved one like this. Entah aku dulu, atau engkau dulu, mudah-mudahan kita dipersatukan kembali di syurga-Nya.

24 Apr 2022 Syurga di Dunia
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Syurga Allah itu luas. Kedamaian di syurga dimulai sejak di dunia. Walau orang luar melihat keadaan kita sempit, tapi hati yang lapang menjadikan semua keadaan terasa lapang. Bahagia sekali hari ini mendapatkan that sense of happiness. Kayaknya kepingin mendoakan kebaikan dan kabahagiaan untuk semua orang. Ampuni dan maafkan ya Allah karena khilaf, dosa dan kesalahanku menghijab hati menjadi terasa sempit. Padahal berlimpah ruah nikmat yang telah Engkau karuniakan atasku. Jangan Engkau hijab hatiku dari segala yang haqq. Berikanlah aku perspektif yang benar dalam setiap keadaan. Aku hanya menggantungkan harapan kepada-Mu ya Robb. Tuhan langit dan bumi. Teguhkan aku dalam amr-Mu.

Di bulan Ramadhan yang mulia ini, aku ingin menggapai taqwa pada-Mu. Kalaupun masih teramat jauh predikat itu layak tersemat, ya setidaknya dalam proses mendekati. Semoga Engkau berkenan mengganti sayyiahku dengan hasanah.

#writing is my way to heal.