23 Apr 2022 Sadness
 |  Category: Uncategorized

Kadang kesedihan datang tanpa diundang. Menyeruak masuk tanpa permisi. Kadang tak jelas sebabnya apa. Sayangnya ia seringkali tak datang sendiri. Ia kerap menggandeng penumpang gelap bernama pikiran-pikiran buruk. Aku tak bisa memenangkan pertarungan dengan pikiran buruk bila hanya mengandalkan diriku sendiri. Aku menyerahkan diriku pada Yang Maha Kuat.

Malam ini aku memandangi wajahnya. Dengan kesedihan, tapi tanpa pikiran buruk. Ia menjelma menjadi rasa iba dan keharuan. Apa jadinya bila aku tanpa dia dan dia tanpa aku? Sedang kami menguatkan satu sama lain. Dia nampak sedih bila aku bersedih. Dalam sedihku ia selalu menemani dan berkata: ” Jangan sedih lagi, ada aku di sini.”

You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply » Log in