What is the hardest part of having a baby? Begitu pertanyaan dalam ruang pikiran yang tak henti berkelebatan. Susui bila haus lapar. Bersihkan badannya agar nyaman.Timang-timang bila menangis bosan. As simple as that. Sungguh aku takut terdengar sombong mengecilkan masalah. Karena setiap perkataan pasti diuji. Semua orang tahu beratnya jadi ibu. Pekerjaan yang tak mengenal kata libur dan cuti.
Tips of the day. Jangan pernah mencoba untuk sempurna. Kekecewaan itu timbul bila ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Cuek sedikit tak mengapa. Lupakanlah tentang rumah yang harus selalu bersih cemerlang. Aku mencermati bahwa aku selalu jadi kesal dan judes pada anak-anak bila kelelahan berulang kali menyapu tapi rumah kembali kotor lagi dan lagi. Hari ini moodku sedang bagus. I’am loosen up a little bit. Tetap tenang walau banyak barang berserakan tak pada tempatnya. Toh nanti ada waktunya juga semua kekacauan itu akan kubereskan.
Aku pernah menulis tentang how I manage my routines. Well, setelah kehadiran amanah baru, apa yang dulu rutin kujalani pastinya berubah sedikit banyak. Sekarang, kadang aku mengerjakan sesuatu hal single-handedly. Bukan kiasan tapi benar-benar single-handed karena tangan yang satu kugunakan untuk menggendong Nuri yang kebetulan bobot tubuhnya masih ringan. Menyapu dan mengepel mungkin saja bukan, dilakukan sambil menggendong?
Jadi, jangan risau dan stress Dear Mommies. You are not alone. Enjoy aja. Keep it simple. Jangan diperumit. Segala sesuatu itu terasa sulit kalau kita menjadikannya sulit. Kita pasti selalu punya cara untuk menghadapi apa yang ada di depan mata hari ini.
Wednesday, Nov 18, 2009, 11.00