30 Dec 2012 2013: Tahun yang Sibuk
 |  Category: Uncategorized

46 jam menjelang pergantian tahun. 2013 nampaknya akan jadi tahun yang sibuk. Anak-anak mulai masuk sekolah 2 Januari. Ada yang berangkat pagi buta tepat lepas Shubuh, ada yang mau mencoba keberanian dan menambah kemandirian dengan mengganti moda angkutan dari school bus menjadi public transport (yang pastinya harus kuantar dulu selama beberapa hari sebelum ia terbiasa pergi pulang sendiri), ada juga yang harus diantar sendiri. Hanya ada satu anak yang polanya tak banyak berubah dari tahun ajaran lalu. Wah, 4 anakku sudah sekolah. Tinggal Si Bayi yang masih tinggal di rumah.

Apa ya keinginanku di 2013? Inginnya sih membenahi sholat, lebih rajin nulis to get connected more with my inner self. Membenahi hati agar hal lain otomatis jadi ikut baik dengan sendirinya. Mau menghilangkan rasa malas dan kebiasaan menunda perbuatan baik. Pernah ngerasa ga sih kalo mau mengerjakan sesuatu yang baik pasti ada bisikan untuk menundanya? Kalau mau baca Qur’an, ada bisikan: “Nanti aja, habis Maghrib lebih enak bacanya.” Tiba waktu Maghrib lain lagi godaannya: “Ba’da Shubuh lebih syahdu loh tilawahnya.” Tiba waktu Shubuh, mata sepet susah dibuka, pinginnya tidur lagi sesudah sholat. Atau diburu-buru pekerjaan tipikal ibu-ibu seperti membuat sarapan dan menyiapkan anak ke sekolah dan suami ke kantor. Waduh!

Rasanya memang itu tipu muslihat setan terbesar. Ia selalu membisikkan: “Masih ada nanti. Masih ada lain waktu. Masih ada hari esok.” Tiba-tiba sampai ke ajal kan? Kalo keterusan ga sadar bisa jadi orang merugi kan? Yang tidak cukup mengusahakan kebaikan selama masa hidupnya. Na’udzubillah min dzalik.

I should be ashamed of myself. Bilangan umur sudah banyak tapi kualitas sholat rasanya masih sama seperti waktu pertama belajar sholat ketika SD dulu. Masih banyak pikiran yang berseliweran saat sholat. Belum khusyu’ dan thuma’ninah. Belum merasa tersambung dengan Allah. Duh, ampuni hamba-Mu yang lalai ini ya Gusti… :'(

Semoga 2013 semua jadi lebih baik. Allahu musta’aan…

You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply » Log in