Kemarin siang, baca status FB mengejutkan seorang teman yang mendadak ditinggal anaknya. Ia sering membuat status dan status-status sebelumnya tidak ada yang menyiratkan ke arah sana. Aku jadi berpikir dan merinding sendiri. Berapa mudahnya Allah merubah keadaan hamba-Nya. Mudah saja bagi Allah menarik ‘izin’ hidup seseorang dengan menarik nafakh ruh kembali ke sisi-Nya. How fragile this life is. Kamu beraktivitas biasa and suddenly, life stops. Ibarat sedang mengerjakan ujian sekolah, selesai ga selesai harap dikumpul. Lantas apa yang dibawa sebagai bekal untuk perjalanan jauh selanjutnya?
Author Archive
Cinta sejati itu tidak mengekang. Ia memberi ruang pada pasangan untuk bertumbuh.
Saat aku merasa sesuatu adalah milikku, maka aku akan sangat mudah merasa kehilangan. Tapi ketika aku merasa milikku adalah nol, maka setiap yang kudapat akan terasa sebagai rezeki yang berkah. Yang aku syukuri dan hargai betul keberadaannya.
In the end, yang berharga adalah Wajah-Nya. Keridhoan-Nya. Nothing else matters.
Ya Allah, apapun yang Engkau takdirkan untukku, mohon anugerahilah aku dengan kelapangan penerimaan.
Sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa segala yang aku lakukan, walau teramat sangat banyak celanya, adalah demi Wajah-Mu semata.
Bantu aku saat tertatih menjalaninya. Kabulkanlah doa-doa yang terlantun dari hatiku. Anta Al-Lathiif Al-Khobiir. Engkau Maha Mengetahui segala yang ada dalam hati hamba-Mu. Aku hanya memohonkan kebaikan semata.
Puji dan syukur kuucapkan karena Engkau senantiasa memberi kelapangan hati di saat yang tak terduga.
Aku hamba-Mu dan Engkau Tuhanku. Jangan tinggalkan aku saat lemah menjalani semua ketentuan-Mu.
Aku tengah belajar bahwa kerelaan terhadap apa yang ditetapkan lebih membawa keridhoan dan rasa cinta mendalam dibandingkan banyak menuntut ini dan itu. Mungkin secara lahiriah banyak yang didapat secara kuantitas, tapi kadang dada terasa sempit dan sesak. Apa yang banyak terasa kurang berkahnya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridho dan lapang menerima semua ketentuan-Mu.