Warning: Constant DB_COLLATE already defined in /home/u635756005/domains/nurulnoer.com/public_html/wp-config.php on line 75
nurulnoer.com » Uncategorized

Archive for the Category ◊ Uncategorized ◊

19 Nov 2014 In Memoriam
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Rintik mulai turun di luar sana

Selepas pemakaman seorang kawan tercinta

Isak tangis pecah menatap sebujur tubuh kaku memucat

Selain rasa kehilangan, ialah juga pelajaran kematian mencuat

Andai aku yang terbaring di situ, apa yang kubawa sebagai penyelamat

Tiap jiwa mengetahui apa yang telah dikerjakan dan dilalaikannya

–begitu bunyi sebuah ayat

 

Saat datangnya pemutus kelezatan dunia

Si Jahat menyesal kenapa tak berbuat baik

Si Baik pun menyesal kenapa tak lebih banyak berbuat baik

 

Teringat ayat yang kubaca kemarin hari

Penerima kitab di tangan kanan

berkata: “Bacalah kitabku!”

Aku yakin akan menemui perhitunganku

Maka dia menemui kehidupan surga yang menyenangkan

“Duhai betapa inginnya aku….”

 

Si Penerima Kitab Amal dari kiri menyesalkan

Aduhai sekiranya tidak diberikan catatan jelek ini padaku

Andai kematian menjadi penyelesai segala sesuatu

 

Duh Tuhan….tak kuasa rasanya membaca ayat-Mu ini

Tak layak aku atas surga-Mu

Tapi tak kuasa aku menanggung azab-Mu

 

Dalam pelajaran kematian seorang kawan,

Sesungguhnya, selain dia,

Aku menangisi diriku sendiri

 

Jakarta, 19 November 2014, 17.00

 

 

 

04 Oct 2014 Up Close and Personal
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Tetiba ingin menulis tentang dia. Sosok yang sangat kukenal luar dalam. Orang dekat, yang karena kedekatannya yang saking, jadi sering menghalangiku melihat keistimewaannya.

Tidak ada momen spesial saat ini, aku hanya terpikir untuk menuangkan apa yang kutahu tentangnya. Kekurangannya biarlah jadi rahasia antara aku dan dia. Tapi kelebihannya, yang aku tulis saat ini, mudah-mudahan tidak menjadikannya besar kepala, melainkan jadi pemacu dan pelajaran saja baginya.

Dia adalah pembelajar sejati. Kasur yang empuk pasti lebih menggoda daripada menghadapi tumpukan buku, terlebih setelah kepenatan bekerja seharian. Kadang tak habis pikir memang, dari mana datangnya energi yang sedemikian besar itu.

He’s a secret keeper. Dalam obrolan kami, tak pernah tumpah aib tentang kerabat, kawan dekat atau rekan kerja dari mulutnya. Jadi barangsiapa yang pernah mencurahkan perasaat hati padanya, jangan takut, your secret is safe with him. Kasus di tempat kerja tak akan pernah jadi pengisi obrolan kami.

What’s in the office stays in the office. Dalam jabatannya yang terbilang tinggi di perusahaan, dan beban kerja yang pastinya tak ringan pula, nyaris tak pernah dia membawanya ke rumah. Waktunya di rumah adalah untuk bersantai, bermain bersama anak-anak atau duduk di depan komputer mengerjakan hobinya.

He’s a true obedient child to his parent. He never talk back. His siblings know very well that he is ‘anak mama’ and they let him got this privilege because he deserved it.

He’s so excellent in controlling emotion. Dalam belasan tahun masaku bersamanya, nyaris tak pernah ada riak berarti yang menggoyahkan biduk ini. And I don’t deserved that credit, kesabarannya yang luar biasalah yang meredam semua gejolak.

He’s everything to me…

10 Sep 2014 Segala Sesuatu Fana kecuali Wajah-Nya
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Duhai…
Kiranya aku tahu apa yang Kau titipkan untuk tumbuh di benih jiwaku ini…
Kiranya aku selalu ingat bahwa akhir lebih baik dari permulaan…

Camkam ini wahai hati…

“Segala sesuatu adalah fana kecuali Wajah-Nya”

23 Aug 2014 Prasangka Baik
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Aku berprasangka baik kepada Tuhanku Yang Maha Baik. Tak ada kebahagiaan sejati kecuali hati yang dipenuhi oleh-Nya.
Aku sering lalai aku sering lupa, padahal aku tahu tiada bagian dari dunia ini yang bisa membuat bahagia kecuali hati yang lapang karena penerimaan akan Diri-Nya.
Yang sering membuat terharu dan menangis adalah membayangkan perpalingan Wajah-Nya dariku pada hari kiamat nanti. Alangkah malang dan meruginya diri ini bila Sang Maha Kasih memalingkan Wajah yang diungkap Rasul bisa dilihat sejelas bulan purnama bagi hamba yang benar imannya.
Duhai Robbi…hamba sering lalai. Duhai Robbi…hamba sering menyia-nyiakan sholat. Ya Robbi…hamba sering meletakkan kalam-Mu di belakang hamba. Ya Robbi…hamba sering berbuat ini itu yang hanya Engkau yang tahu keburukannya berdasar pengetahuan-Mu.
Berilah hamba taubat karena hamba hanya bertaubat jika Kau memanggil hamba untuk taubat. Terimalah aku di Sisi-Mu dengan kerahman rahiman-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Penerima Taubat. Bagaimana Engkau menolak hamba yang mohon pengampunan-Mu ini sedang Engkau adalah Tuhan Yang Maha Baik yang selalu melimpahkan rahmat karunia bahkan pada makhluk-Mu yang ingkar? Bagaimana Engkau akan menahan Tangan Kebaikanmu padahal Engkau adalah Tuhan Yang Maha baik yang mencurahkan kasih sayang tanpa diminta?
Aku tak akan bergantung pada amalku, karena amalku tak ada setitik artinya di hadapan-Mu. Aku hanya memohon pada Diri-Mu saja Yaa Tuhan Yang Maha Baik yang rahmat-Nya melingkupi lelangit dan bumi. Aku tak kuat siksa neraka-Mu. Aku tak akan kuat azab kubur-Mu. Mudahkanlah aku untuk taat kepada-Mu. Wafatkan aku dalam husnul khotimah di penghujung umurku.

06 May 2013 Pola
 |  Category: Uncategorized  | Leave a Comment

Kenapa ya susah sekali untuk keluar dari kebiasaan (habbit) yang sudah terpola sedemikian rupa di diri kita? Susah sekali rasanya untuk mematahkan kebiasaan yang sudah terpatri kuat. Contohnya saat ini sedang kepikiran tentang menu masakan yang itu-itu aja. Padahal ada berjuta resep masakan yang mudah sekali diakses di era internet ini. Budget untuk beli bahan masakan juga alhamdulillah ada. Cuma kok ya menu masakan muter di itu-itu aja. Apalagi anak-anakku termasuk pemilih. Daging kurang suka, ikan apalagi. Akhirnya muter-muter di ayam dan telor. Ayam sudah dimasak segala rupa: goreng, gulai, kari, dikecapin, dibuat soto. Dipepes dan dibakar yang belum pernah. Variasi lainnya udang, kepiting, cumi. ‘Makanan pokok’ di luar itu ada sosis, nugget, bakso. Bosan betul. Sering mati gaya deh kalau soal masak-memasak ini.

Pola dalam kehidupan sehari-hari pun demikian. Sepertinya hampir bisa ditebak besok itu akan ngapain aja. Pagi hari jam segini ngerjain ini itu. Siang jadwalnya ini. Sore waktunya itu. Seriously need a breakthrough…